Jumat, 08 November 2019

RM, "mono." BEHIND


mono.
EXPLAINED

First of all, I want to appreciate this masterpiece. mono. adalah “playlist” yang penuh makna, jiwa dan refleksi diri dengan perasaan sedih, menenangkan, dan halus pada masing-masing lagu.
Pasti sering terpikir kalau mixtape yang dibuat oleh rapper line tidak akan jauh dari gambaran yag menunjukkan sisi gelap si rapper itu sendiri dan pasti banyak bagian rap diss bahkan umpatan-umpatan yang ditunjukkan untuk para haters. Apalagi kali ini ia adalah seorang rapper sekaligus leader. Tapi nyatanya tidak selalu begitu, mixtape ini banyak membahas aspek dualitas yang berbeda, menelusuri hingga seluk-beluk dari perjuangan masa pertumbuhan (remaja → dewasa) , juga membahas tentang pelajaran dari kehidupan. Liriknya lebih mengungkapkan perasaan kesedihan, kerentanan, dan kesepian yang mungkin ada sebelum cinta atau penerimaan diri.
RM mengungkapkan bahwa, playlist ini sesuatu yang mendefinisikan (kondisi) dirinya diantara tahun 2016 hingga awal tahun 2018.

RM tumbuh menjadi individu yang kompleks (inti dari identitasnya sebagai RM, pemimpin BTS, dan identitasnya sebagai Kim Nam-Joon, dirinya yang tidak tercemar*). mono. menggali perasaan dikotomisnya**, pola pikir, dan pandangan dunia dalam bentuk tujuh lagu.

*) tercemar yang dimaksud disini adalah diri asli dari seorang Kim Nam-Joon yang tidak bercampur dengan industry entertainment.
**) dikotomis adalah pembagian atas dua sifat yang saling bertentangan. Dikotomis disini menggambarkan identitasnya sebagai RM, pemimpin BTS, dan identitasnya sebagai Kim Nam-Joon, dirinya yang tidak tercemar.

mono, bisa berarti hitam dan putih, yang paling jelas dan paling banyak diketahui artinya adalah “hitam dan putih”. Kata mono itu sendiri memiliki arti yang indah, karena bisa berarti ‘sendiri’ atau ‘satu’. Ada kata seperti ‘monolog’, ‘monopoli’, ‘monodrama’. Saat ada kata ‘mono’ ditambah dengan kata lain artinya menjadi ‘satu’ atau ‘sendiri’.
Ada alasan yang membuat “mono.” dan perilisannya sangat berarti bagi RM. Diawali dengan ia yang senang memakai pakaian gelap dan senang menghiasi isi studionya dengan barang-barang yang berwarna ‘mono’ (hitam-putih-abu-abu). Sekitar tahun 2017~2018, namjoon mulai menyukai warna lain. Saat itulah ia berpikir kalau dia berubah dan berpikir untuk introspeksi diri. Saat Namjoon mengintrospeksi dirinya, ia tuangkan semua pemikirannya, rasa ketidakpastiannya dan kekhawatiran yang ia miliki selama ini melalui mixtape ‘mono.’, setelah “mono.” rilis, dilihat dari reaksi ARMY dan juga orang-orang yang mendengarkannya, RM merasa bahwa selama ini semua pemikiran, ketidakpastian dan kekhawatirannya tidaklah sia-sia dan ia merasa seperti berinteraksi dengan dunia (karena banyak yang merasakan apa yang RM tuangkan kedalam lagunya.)

1. Tokyo
Dalam lagu ini, RM menjadi lebih aktif dalam mengintrospeksi dirinya, RM mencari lebih dalam pada dualitas yang berbeda dalam dirinya. Dalam lagu “tokyo,”  RM menggambarkan disonansi* dalam dirinya, perasaan hampa, dan kerinduan akan suasana ke-akrab-an.
*) disonansi adalah kombinasi bunyi yang dianggap kurang enak di dengar. Dalam konteks ini, disonansi pada diri RM ialah ‘sifat’nya yang menurutnya ‘kurang enak’, ‘kurang pantas’ dan kekurangan-kekurangan yang lainnya.
Some fact; setiap kali ia mendengarkan lagu ini, ia masih merasa kesepian.

2. seoul (prod. HONNE)
Saat HONNE mengirimkan beat dari lagu ini, guide awalnya berjudul “feel your heart beat” Namjoon mendengarkan lagu itu berulang kali sampai akhirnya dia terfikir untuk membuat lagu tentang Seoul, karena menurutnya lagu ini sangat cocok jika menceritakan tentang Seoul. Dalam lagu ini, ia menyebutkan perasaan kontras (cinta dan benci) yang ia milikki untuk rumahnya (Seoul). RM memulai lagu ini dengan lirik “jika kata ‘cinta’ dan ‘benci’ artinya sama, aku sangat mencintaimu. Aku sangat membencimu.” Lagu ini juga menggambarkan dengan baik apa yang RM rasakan tentang Seoul, dan lagu ini juga seperti ‘persembahan’ yang ia buat untuk seoul. Kata RM.

3. moonchild
Banyak dari kalian yang berfikir bahwa moonchild terhubung dengan lagu “4 o’clock” tapi sebenarnya, RM sudah menulis lagu moonchild sebelum lagu “4 o’clock.” RM menyimpulkan, lagu ini seperti “Seseorang yang lebih menyukai malam hari.”  Karena, jika pada saat siang hari terasa sesak, entah itu karena pekerjaan atau aktivitas yang lain. Kemudian datang saat malam hari, saat dimana kita bisa menjauh dari pandangan orang lain dan membebaskan diri dari belenggu. (seseorang yang ingin merasakan kebebasan), lagu ini namjoon dedikasikan  kepada semua moonchild di luar sana.
Dan jujur, setiap kali denger lagu-lagu di mixtape mono aku selalu nangis. Apalagi setiap denger lagu moonchild, intro nya aja udah bikin aku sedih dan pengen nangis aja rasanya. Sorry this is TMI.

4. badbye (with eAeon)
Aeon dan Nell adalah “pahlawan” masa kecilnya RM, mereka berpengaruh positif terhadap RM. RM bilang, “berkat mereka, aku mulai percaya bahwa musik yang sedih dapat menyembuhkan kesedihan seseorang,” “aku mempercayai itu karena mereka pahlawanku.” Lagu badbye ini menjadi salah satu lagu yang paling RM sayangi.

5. 어긋uhgood
Lagu ini awalnya untuk ‘reflection’ (lagu solo RM pada album wings). Namjoon dan Bang PD sangat menyukai lagu ini, jadi namjoon memutuskan untuk menyimpan lagu ini. Karena itu, track ini agak menyedihkan bagi RM dan punya banyak kenangan untuknya. RM sangat menyukai judul ini. “uhgood” (playword) hangeulnya “어긋난다는 eogeusnandaneun” artinya “menentang sesuatu” atau “melawan sesuatu.” Ia rasa judulnya sangat cocok dengan lagunya.

6. 지나가 everything goes (with Nell)
Lagu ini ditulis dalam waktu 3 hari saat RM harus kembali ke Korea sendiri saat syuting bon voyage 1. “lagu ini bukan dibuat secara tiba-tiba, sebelum memulai bon voyage pun aku sudah memikirkan lagu ini.” Kata RM.

Kita sering bilang ‘jinaga’, “itu akan berlalu”, “ini pun akan berlalu”. “this too shall pass’ (ini pun akan berlalu). Kalimat-kalimat tersebut adalah kalimat yang terkenal (sering digunakan).
“yang paling berpengaruh untukku adalah ketika aku bercerita pada mentorku yang biasa memberi nasihat, ia mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk mengurangi rasa sakit/stress adalah dengan berfikir bahwa ‘itu akan berlalu.’ Dengan berfikir bahwa ‘kesulitan ini suatu saat akan selesai, ini pasti akan berlalu dan (rasanya seperti) menghitung dari 100, 99, 98, 97 semakin berkurang seperti itu.’ Itulah cara untuk mengurangi rasa sakit yang kita rasakan.” Kata RM.
“itu seperti mantra yang terus menerus aku ulangi kepada diriku sendiri dan yang (hal) ingin aku katakan kepada orang yang aku sayangi.” Sambungnya.

Bang PD mengusulkan untuk memasukkan lagu ini sebagai hidden track di album terakhir BTS pada saat itu (Wings / LY: her) tapi namjoon bilang kalau ia sangat menyukai lagu ini dan ia ingin menyimpannya untuk nanti, sampai pada akhirnya lagu ini di rilis untuk mixtape mono. RM terus mendengarkan lagu ini karena ia merasa terhibur dengan lagu ini saat ia sedang mengalami kesulitan dan berfikir bahwa “ini pun pasti akan berlalu.” Mungkin kedengarannya terlalu simple, tapi terkadang sesuatu yang intuitif* dapat membantu dibanding memberikan nasihat atau cara yang logis kepada teman kalian. Cukup dengan pelukan dan katakan “kau sudah bekerja keras” itu bisa jadi lebih membantu.
*) intuitif: (bersifat) intuisi; kemampuan mengetahui atau memahami sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajari. (bisikan hati; gerakan hati; terjadi secara natural).

7. forever rain
Lagu ini adalah title track untuk seorang ‘RM’. Lagu ini ditulis pada bulan juli 2016, dengan ambisi RM yang selalu ingin menulis lagu tentang hujan. Karena itu, RM berfikir (kata) “hujan” hanya bisa (digunakan) satu kali oleh seorang artis. RM memiliki obsesi yang besar saat membuat lagu ini.

Ia menggunakan kata ‘영원히 (yeongwonhi)’ yang berarti ‘selamanya’ karena RM bilang, “apakah aku bisa membuat lagu yang menyentuh hati lagi?” RM juga bilang “misalnya setelah aku mati, aku ingin lagu ini dimainkan di pemakamanku.”
Ia rasa karena tidak ada lagu lain yang menggambarkan dirinya seperti lagu ini. Ia memiliki keterikatan emosional dengan lagu ini. Forever rain juga menjadi salah satu lagu yang namjoon sayangi, lagu yang sedih tapi ia punya keterikatan yang kuat.

RM memulai “mono.” Karena ia ingin membuat lagu “yang ingin ia dengarkan dan ingin ia perdengarkan.” mono. dirilis setelah RM melalui banyak hal, jadi ia rasa ia bisa melakukan lebih baik lagi sekarang. Sebenarnya ada banyak yang ia sesalkan di playlist/mixtape pertamanya (RM, 2015), ada banyak hal yang ingin ia lakukan dengan lebih baik. Jadi ia tidak ingin memiliki penyesalan apapun pada playlist keduanya dan ia ingin membuat lagu yang akan dikenang oleh orang-orang, maka keluarlah “mono”. RM ingin lagu nya bisa diingat sama seperti perasaan “cuaca mengingatkan pada sebuah lagu” misalnya ketika musim gugur, kamu teringat pada lagu N, lalu pada musim salju teringat pada lagu J. RM berharap lagunya bisa mengingatkan kalian akan sesuatu, lagu yang selalu kalian dengarkan dalam keadaan tertentu. Ia ingin membuat lagu dengan pendirian (bisa mengingatkan pendengarnya akan sesuatu) seperti itu. Dalam hidup RM, ada lagu yang tidak bisa ia hapus dari “playlist (hidup)” nya yaitu lagu “track 9” dari Lee Sora. Itulah yang ia harapkan, ia harap lagunya bisa menjadi lagu seperti itu (bisa mengingatkan seseorang akan sesuatu hal) untuk pendengarnya.